Switzerland vs Sweden Tanggal 16 November 2025, Apakah Blågult Sanggup Membungkam Pasukan Salib Merah di Basel Malam Ini? Prediksi Skor 2 vs 1

Switzerland vs Sweden Tanggal 16 November 2025, Apakah Blågult Sanggup Membungkam Pasukan Salib Merah di Basel Malam Ini? Prediksi Skor 2 vs 1

Cart 889,555 sales
Link Situs Jakarta Daily News Online Resmi
Switzerland vs Sweden Tanggal 16 November 2025, Apakah Blågult Sanggup Membungkam Pasukan Salib Merah di Basel Malam Ini? Prediksi Skor 2 vs 1

Switzerland vs Sweden Tanggal 16 November 2025, Apakah Blågult Sanggup Membungkam Pasukan Salib Merah di Basel Malam Ini? Prediksi Skor 2 vs 1

St. Jakob-Park, Basel, akan jadi saksi pertarungan dua kekuatan Eropa yang sama-sama dikenal dengan organisasi permainan mereka. Pada 16 November 2025, Swiss akan menjamu Swedia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, laga yang dijamin tidak hanya menampilkan strategi, tapi juga emosi, determinasi, dan harga diri nasional.

Kedua tim punya sejarah panjang di turnamen besar — Swiss dengan disiplin taktik khas Eropa Tengah, dan Swedia dengan semangat juang Nordik yang pantang menyerah. Kali ini, benturan gaya antara dua filosofi ini akan menentukan siapa yang lebih siap melangkah menuju panggung dunia.

Kondisi Terkini Swiss: Stabil, Terencana, dan Haus Pembuktian

Swiss datang dengan keyakinan tinggi di bawah asuhan Murat Yakin, pelatih yang sudah membawa mereka tampil konsisten sejak 2021. Tim ini dikenal solid, nyaris tak pernah kehilangan bentuk, dan sangat sulit ditembus ketika bermain di kandang sendiri.

Di lini belakang, Manuel Akanji (Manchester City) menjadi pilar utama — tenang, kuat, dan pintar membaca permainan. Ia ditemani Ricardo Rodríguez, pemain senior yang kini berperan sebagai mentor bagi para pemain muda seperti Leonidas Stergiou.

Lini tengah Swiss adalah kekuatan sesungguhnya. Granit Xhaka (Bayer Leverkusen) menjadi jenderal lapangan tengah, pengatur ritme, dan pemimpin yang tak tergantikan. Ia didampingi Denis Zakaria dan Remo Freuler, dua gelandang yang bisa bertahan maupun menekan ke depan dengan efisiensi tinggi.

Sementara di lini depan, Noah Okafor (AC Milan) dan Zeki Amdouni (Burnley) menjadi tumpuan serangan. Kombinasi kecepatan dan kelincahan mereka bisa membuat barisan belakang Swedia dalam tekanan sejak menit awal.

Swiss biasanya bermain dengan formasi 3-4-2-1, mengandalkan build-up dari bawah dan memanfaatkan lebar lapangan. Mereka bukan tim yang mencetak banyak gol, tapi sangat efektif — satu peluang bisa langsung berbuah skor.

Murat Yakin tahu, melawan Swedia bukan sekadar soal strategi, tapi soal menjaga mentalitas tinggi di bawah tekanan. “Kami tahu mereka kuat secara fisik, tapi kami akan mengimbangi dengan kecerdasan dan kesabaran,” ujarnya dalam konferensi pers pra-laga.

Kondisi Swedia: Era Baru yang Sedang Mencari Keseimbangan

Swedia datang ke Basel dengan semangat baru di bawah pelatih Jon Dahl Tomasson, yang baru saja ditunjuk menggantikan Janne Andersson pada pertengahan 2025. Eks pelatih Blackburn Rovers itu membawa gaya bermain lebih modern — cepat, vertikal, dan agresif.

Meski kehilangan beberapa nama veteran seperti Emil Forsberg dan Victor Lindelöf, Swedia tetap punya skuad kompetitif.
Di lini depan, Alexander Isak (Newcastle United) menjadi ujung tombak utama. Pemain ini punya kecepatan dan teknik yang mampu menciptakan peluang dari situasi sempit.
Di belakangnya, Dejan Kulusevski (Tottenham Hotspur) dan Anthony Elanga (Nottingham Forest) siap memberikan suplai bola dan ancaman lewat sisi sayap.

Di lini tengah, Mattias Svanberg dan Samuel Gustafson bertugas menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Sementara lini belakang diperkuat oleh Hjalmar Ekdal dan Carl Starfelt, dua bek yang disiplin tapi terkadang kurang cepat menghadapi serangan balik.

Swedia kemungkinan akan turun dengan formasi 4-2-3-1, dengan pressing tinggi dan transisi cepat dari tengah ke depan.
Namun tantangan besar mereka adalah menghadapi organisasi rapi Swiss yang nyaris tanpa celah di area tengah.

Head to Head Swiss vs Swedia

Secara historis, kedua tim memiliki rekor cukup berimbang. Dalam 6 pertemuan terakhir,

Swiss menang: 2 kali

Swedia menang: 2 kali

Imbang: 2 kali

Pertemuan terakhir terjadi di babak 16 besar Piala Dunia 2018, di mana Swedia menang tipis 1-0 lewat gol Emil Forsberg. Namun kali ini situasinya jauh berbeda — Swiss tampil lebih matang, sementara Swedia datang dengan wajah baru.

Analisa Pertandingan

Pertandingan ini diprediksi berjalan ketat sejak awal. Swiss akan mencoba mendominasi penguasaan bola, memaksa Swedia untuk bertahan dalam blok menengah.
Namun Swedia bukan tipe tim yang hanya diam — mereka akan mencari ruang di belakang tiga bek Swiss lewat kecepatan Isak dan Elanga.

Faktor kunci di laga ini adalah kontrol lini tengah. Jika Xhaka mampu menjaga ritme permainan dan memotong suplai bola ke Isak, Swiss akan memegang kendali penuh. Tapi jika Swedia bisa memanfaatkan transisi cepat dan pressing ketat, situasinya bisa berbalik.

Swiss diuntungkan dengan dukungan penuh publik Basel, dan catatan kandang mereka yang luar biasa: tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di kandang.
Namun Swedia selalu punya karakter keras kepala; mereka tak mudah menyerah bahkan dalam tekanan besar.

Prediksi Jalannya Laga

Babak pertama kemungkinan berjalan dengan tempo tinggi. Swiss akan menekan sejak awal lewat Okafor dan Amdouni, sementara Swedia mencoba menunggu momen untuk menyerang balik.
Pada menit ke-18, Swiss membuka skor lewat Noah Okafor setelah umpan silang manis dari Rodríguez.

Namun Swedia merespons cepat — di menit ke-36, Alexander Isak memanfaatkan kelengahan lini belakang Swiss dan mencetak gol penyama kedudukan.
Skor 1-1 menutup babak pertama dengan permainan terbuka dan tensi tinggi.

Memasuki babak kedua, Yakin melakukan pergantian: memasukkan Breel Embolo, penyerang AS Monaco yang baru pulih cedera.
Keputusan itu terbukti tepat — menit ke-67, Embolo menanduk bola hasil umpan Xhaka dan membawa Swiss unggul 2-1.
Swedia berusaha membalas, tapi rapatnya barisan belakang Swiss dan kepemimpinan Akanji membuat mereka frustrasi.

Laga berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Swiss.
Bukan hanya soal skor, tapi bukti bahwa generasi baru Swiss masih punya taring dan mental baja ketika bermain di kandang sendiri.

Pemain Kunci

Swiss

Granit Xhaka (MF) – Pemimpin sejati, jantung permainan tim.

Noah Okafor (FW) – Mobilitas dan insting gol tinggi.

Breel Embolo (FW) – Pengubah jalannya pertandingan dari bangku cadangan.

Swedia

Alexander Isak (FW) – Penyerang berbahaya dengan kecepatan eksplosif.

Dejan Kulusevski (RW) – Kreatif dan punya visi tajam.

Anthony Elanga (LW) – Pemain muda yang bisa mengacaukan pertahanan lawan.

Prediksi Akhir

Skor Akhir: Switzerland 2 – 1 Sweden
Swiss unggul dalam kedewasaan permainan dan efisiensi peluang.
Swedia punya kecepatan dan keberanian, tapi kehilangan keseimbangan di lini belakang membuat mereka harus rela pulang tanpa poin dari Basel.

Kesimpulan

Laga ini akan menjadi tontonan penuh taktik, emosi, dan gengsi. Swiss datang dengan pengalaman dan konsistensi, sementara Swedia membawa semangat baru di bawah pelatih muda mereka.
Namun pada akhirnya, kandang Basel kembali menjadi benteng yang tak tertembus.
Pasukan Salib Merah menegaskan bahwa mereka bukan sekadar peserta, tapi salah satu calon kuat untuk melaju ke Piala Dunia 2026.

by
by
by
by
by

Tell us what you think!

We'd like to ask you a few questions to help improve ThemeForest.

Sure, take me to the survey
Lisensi Jakarta Daily News Terpercaya Selected
$1

Use, by you or one client, in a single end product which end users are not charged for. The total price includes the item price and a buyer fee.