http://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/issue/feedCALVARIA MEDICAL JOURNAL2025-06-30T00:00:00+00:00Ayu Cahyani Noviana., dr., M.KKKayu.cahyani@uwks.ac.idOpen Journal Systems<p>Calvaria Medical Journal (CMJ) is a peer-reviewed periodic scientific publication that contains articles written in the English language. CMJ receives articles in the fields of Biomedical Sciences, Clinical Sciences, and Public Health.CMJ is published by the Institute for Research and Community Services (LPPM) of the University of Wijaya Kusuma Surabaya. Calvaria is published twice a year in <strong>June and December</strong>. CMJ only publishes manuscripts that have never been published in other journals. Authors who wish to publish in JIKW need to follow the JIKW guidelines. The manuscript submission and peer review process are done online.</p>http://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/191Penyakit Dekompresi Tipe II pada Penyelam Rekreasi: Sebuah Laporan Kasus dan Penanganan dengan Terapi Oksigen Hiperbarik2025-05-26T04:29:26+00:00Anita Devididins99@gmail.comArif Rahman Nurdiantodidins99@gmail.comAchmad Nurdin Himawandidins99@gmail.comAnis Dwi Anita Rinididins99@gmail.comHisnindarsyah Hisnindarsyahdidins99@gmail.comTitut Harnanikdidins99@gmail.comDjatiwidodo Edi Pratiknyadidins99@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Menyelam SCUBA adalah rekreasi populer namun berisiko, salah satunya adalah Penyakit Dekompresi (DCS) yang disebabkan pembentukan gelembung gas inert akibat penurunan tekanan lingkungan. DCS dapat bermanifestasi ringan hingga berat, termasuk gejala neurologis. Penanganan cepat sangat penting. <strong>Tujuan:</strong> Melaporkan kasus Penyakit Dekompresi Tipe II pada penyelam rekreasi dan penanganannya dengan Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB).</p> <p><strong>Presentasi Kasus:</strong> Dilaporkan kasus laki-laki 70 tahun dengan gejala pusing berputar, vertigo, gangguan keseimbangan, mual, muntah, parestesia, dan nyeri sendi setelah dua kali penyelaman. Pemeriksaan fisik menunjukkan Romberg test positif. Manajemen awal dengan oksigen normobarik dan obat simptomatik hanya memberikan sedikit perbaikan. <strong>Hasil: </strong>Pasien menjalani dua sesi TOHB (menggunakan Tabel 6 dan Tabel 5 US Navy). Setelah terapi, gejala pasien membaik signifikan, termasuk hilangnya pusing, mual, muntah, parestesia, dan nyeri sendi. Romberg test kembali negatif. <strong>Kesimpulan:</strong> Terapi Oksigen Hiperbarik adalah terapi standar emas yang efektif dalam meredakan gejala Penyakit Dekompresi Tipe II pada penyelam rekreasi.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anita Devi, Arif Rahman Nurdianto, Achmad Nurdin Himawan, Anis Dwi Anita Rini, Hisnindarsyah Hisnindarsyah, Titut Harnanik, Djatiwidodo Edi Pratiknyahttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/61Komparasi Kekuatan Musculus Antebrachii Dextra Dan Sinistra Pada Mahasiswa Kedokteran Angkatan 2021 Universitas Wijaya Kusuma2025-04-29T01:45:11+00:00Afif Nabil Gustinoafifgustino7@gmail.comAyly Soekantoaylysoekantodr@uwks.ac.idSie Ernawatiernawatikimura@gmail.com<p><strong>Latar belakang:</strong><span style="font-weight: 400;"> Keberadaan perbedaan kekuatan otot lengan kanan dan lengan kiri terutama pada individu yang dominan sering menggunakan salah satu tangannya. Penggunaan pada lengan yang lebih dominan untuk beraktivitas ini menyebabkan lengan dominan menjadi lebih kuat. </span><strong>Tujuan:</strong><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan komparasi kekuatan </span><em><span style="font-weight: 400;">musculus antebrachii dextra</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan</span><em><span style="font-weight: 400;"> sinistra </span></em><span style="font-weight: 400;">pada mahasiswa Kedokteran Angkatan 2021 </span><strong>Metode:</strong><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">cross-sectional</span></em><span style="font-weight: 400;">. Sebanyak 32 responden laki-laki diukur kekuatan musculus dextra dan sinistra pada lengan kanan dan lengan kiri dengan menggunakan alat ukur </span><em><span style="font-weight: 400;">handgrip dynamometer</span></em><span style="font-weight: 400;">. Data dianalisis menggunakan uji </span><em><span style="font-weight: 400;">paired t-test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan diolah ke aplikasi SPSS 26. </span><strong>Hasil:</strong><span style="font-weight: 400;"> menunjukan terhitung </span><em><span style="font-weight: 400;">t 6,148 </span></em><span style="font-weight: 400;">lebih kecil dari 0,05 </span><strong>Kesimpulan:</strong><span style="font-weight: 400;"> Terdapat perbedaan yang signifikan Komparasi Kekuatan </span><em><span style="font-weight: 400;">Musculus Antebrachii Dextra</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Sinistra </span></em><span style="font-weight: 400;">pada Mahasiswa Kedokteran Angkatan 2021 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.</span></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Afif Nabil Gustino, Ayly Soekanto, Sie Ernawatihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/149Kepatuhan Pengobatan dan Kepuasan Pasien terhadap Terapi Hipertensi: Tinjauan Klinis di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya (Oktober–Desember 2023)2025-06-07T08:15:31+00:00Maria Celina Lalimariacelinalali@gmail.comHerni Supraptihernifile@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Hipertensi merupakan kondisi medis yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah secara persisten melebihi batas normal, yaitu ≥140/90 mmHg. Meskipun dapat disembuhkan secara permanen, hipertensi tetap bisa dikendalikan melalui pengobatan yang tepat. Dalam hal ini, kepatuhan pasien terhadap terapi memegang peranan penting guna mencegah komplikasi jangka panjang. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kepatuhan serta tingkat kepuasan pasien terhadap terapi hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang, Surabaya, selama periode Oktober hingga Desember 2023. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 50 pasien hipertensi yang menjalani pengobatan di Puskesmas Dukuh Kupang. Kepatuhan terapi diukur menggunakan instrumen <em>Morisky Medication Adherence Scale</em> (MMAS-8), sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap pengobatan dievaluasi melalui <em>Treatment Satisfaction Questionnaire for Medication</em> (TSQM). <strong>Hasil:</strong> Dari total 50 responden, sebanyak 28% pasien menunjukkan tingkat kepatuhan tinggi, 36% dengan tingkat kepatuhan sedang, dan 36% tergolong rendah. Dari segi kepuasan terhadap layanan terapi obat hipertensi, mayoritas pasien berada dalam kategori cukup puas (74%), sedangkan sisanya (26%) mengaku sangat puas. <strong>Kesimpulan:</strong> Secara umum, tingkat kepatuhan dan kepuasan terhadap terapi hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang tergolong cukup baik. Namun, masih dibutuhkan upaya tambahan, khususnya untuk pasien dengan kepatuhan rendah dan kepuasan yang belum optimal, melalui peningkatan edukasi serta perbaikan mutu layanan kesehatan. </p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Celin Lali, Herni Supraptihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/108Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan realisasinya di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya2025-06-10T10:37:48+00:00Septya Dwijayantiseptyalyarasy@gmail.comErny Ernydrernyspa@gmail.comRetno Dwi Wulandariretno.wulandari@uwks.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi merupakan kunci utama untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi yang optimal. Dalam Upaya pemberian ASI eksklusif seorang ibu disamping harus memiliki pengetahuan mengenai ASI juga harus memiliki motivasi yang kuat. Fakta di Masyarakat banyak ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI tetapi beberapa tidak memberikan ASI dengan berbagai alasan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk menilai seberapa kuat pengetahuan ibu dalam membentuk motivasi ibu untuk memberi ASI eksklusif.<strong> Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan realisasi pemberian ASI eksklusif pada bayi mereka di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. <strong>Metode:</strong> Penelitian dekriptif analitik <em>cross sectional</em> dengan <em>simple random sampling</em>. Data penelitian menggunakan data dari kuesioner sejumlah 110 populasi ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. <strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif berhubungan erat dengan realisasi pemberian ASI eksklusif. <strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan realisasi pemberian ASI eksklusif pada bayi ibu. Artinya, semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, semakin tinggi pula kemungkinan ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Septya Dwijayanti, Erny Erny, Retno Dwi Wulandarihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/181Korelasi Durasi Tidur Anak Usia 2-5 tahun dengan Insidensi Underweight di Kabupaten Banyuwangi2025-05-02T05:51:08+00:00Wahyuni Dyah Parmasariwd.parmasari@uwks.ac.idMiza Atika Maharanimiza.atika30@gmail.com<p><strong><strong>Latar belakang:</strong> <em><span style="font-weight: 400;">Underweight</span></em><span style="font-weight: 400;"> pada balita yaitu kondisi ketika berat badan anak berada di bawah rata-rata atau normal anak seusianya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi. Keadaan tersebut diukur dengan panjang ataupun tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Permasalahan gizi kronik yang diakibatkan dari sejumlah aspek misalnya keadaan sosial ekonomi, kesakitan saat bayi, gizi ibu saat kehamilan, serta asupan gizi bayi yang kurang.</span> <strong>Tujuan: </strong><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan durasi tidur anak berusia 2-5 tahun dengan kejadian </span><em><span style="font-weight: 400;">underweight</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Dusun Stoplas, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. </span><strong>Metode:</strong> <span style="font-weight: 400;">Jenis penelitian yaitu cross sectional dengan populasi sebesar 129 anak, besar sampel sebanyak 62 anak. Dengan hasil penelitian yang diperoleh tidak terdapat keterkaitan antara durasi tidur anak 2-5 tahun dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">underweight</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Dusun Stoplas, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. </span><strong>Hasil:</strong><span style="font-weight: 400;"> Uji Chi-Square didapatkan </span><span style="font-weight: 400;">⍴</span><span style="font-weight: 400;">-value pada penelitian ini 0,002 yang dimana hasilnya lebih kecil dari α 0,05 (</span><span style="font-weight: 400;">⍴</span><span style="font-weight: 400;">-value < 0,05). </span><strong>Kesimpulan:</strong> <span style="font-weight: 400;">Terdapat korelasi antara durasi tidur dengan insiden underweight, disebabkan adanya penurunan kualitas tidur, semakin singkat durasi tidur sehingga mempengaruhi pertumbuhkembangan anak usia 2-5 tahun.</span></strong></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Wahyuni Dyah Parmasari, Miza Atika Maharanihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/192Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Hamil Terhadap Infeksi Saluran Kemih Di Puskesmas Dukuh Kupang2025-05-19T01:14:10+00:00Aknes Nur Sari Umciaknessso33@gmail.comInawati Inawatiinawati@uwks.ac.idHarman Agus Saputraagussaputra@uwks.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan satu diantara risiko kehamilan yang memerlukan deteksi dini, sehingga tidak berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan ibu dan janin. Untuk menurunkan risiko ISK diperlukan pengetahuan yang baik oleh ibu hamil. Sedangkan tinggi rendahnya pengetahuan diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan ISK pada ibu hamil di Puskesmas Dukuh Kupang. <strong>Metode</strong>: Penelitian dirancang dengan pendekatan deskriptif Analitik dengan metode <em>cross sectional.</em> Pengambilan sampel dengan teknik <em>accidental sampling</em> sehingga diperoleh 40 subyek dalam penelitian 3 bulan (Maret-Mei 2024). Data penelitian dianalisis menggunakan uji <em>Chi square</em> dengan metode <em>crosstab analysis</em>. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menyatakan bahwa Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan memperoleh nilai Chi-Square p = 0,001 dan ρ value = 0,601, hubungan tingkat pengetahuan dengan ISK bernilai Chi-Square p = 0,000 dan p value= 0,707 dan hubungan tingkat pendidikan dengan ISK bernilai Chi-Square p = 0,160 dan p value= 0,338. <strong>Kesimpulan:</strong> terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan ISK, dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan ISK</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aknes Nur Sari Umci, Inawati Inawati, Harman Agus Saputrahttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/203Rendam Kaki dengan Air Hangat sebagai Alternatif Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Kabupaten Ngawi2025-06-08T13:29:36+00:00Dona Anggita Meiradonaanggitameira@gmail.comAyu Cahayani Novianaayu.cahyani@uwks.ac.idWike Herawatydrayusubagyo@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong><span style="font-weight: 400;">Merendam kaki dalam air hangat menyebabkan pelebaran pembuluh darah, yang secara fisiologis menyeimbangkan volume dan diameter pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Terdapat perbedaan rerata tekanan darah sistolik antara responden sebelum dan sesudah merendam kaki di air hangat. </span><strong>Tujuan: </strong><span style="font-weight: 400;">Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi. </span><strong>Metode: </strong><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini merupakan penelitian </span><em><span style="font-weight: 400;">analitik observasional </span></em><span style="font-weight: 400;">dan menggunakan desain penelitian dengan pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">cross sectional</span></em><span style="font-weight: 400;">. Populasi penelitian adalah Lansia Hipertensi Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi dengan sampel yang diambil untuk penelitian ini sebesar 88 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data penelitian ini menggunakan uji </span><em><span style="font-weight: 400;">Chi Square </span></em><span style="font-weight: 400;">selanjutnya data diolah dengan SPSS. </span><strong>Hasil: </strong><span style="font-weight: 400;">Sebagian besar Lansia Hipertensi di Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi memperoleh terapi rendam air hangat yaitu sebanyak 58 orang (65,9%), sebanyak 30 orang (34,1%) pasien lainnya tidak mendapatkan terapi rendam air hangat. Dan proporsi Lansia Hipertensi di Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi mempunyai TD turun dan TD tetap/naik adalah sama yaitu masing-masing sebanyak 44 orang (50%). </span><strong>Kesimpulan: </strong><span style="font-weight: 400;">Terdapat Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi, terbukti dengan nilai Sig. = 0,000 (< 0,05).</span></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dona Anggita Meira, Ayu Cahayani Noviana, Wike Herawatyhttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/204Perilaku Higienitas Genetalia dan Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Mahasiswi di Surabaya2025-06-09T06:02:17+00:00Ni Komang Aswindari Satriadewi Satriadewiaswindari27@gmail.comKartika Ishartadiatikartika.ishartadiati@uwks.ac.idAkhmad Sudibyasudibya1964@gmail.comIndah Widyaningsihindatamun@yahoo.co.id<p><strong>Latar Belakang: </strong>Berdasarkan epidemiologi, Infeksi Saluran Kemih merupakan infeksi paling sering terjadi pada wanita. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah penyakit yang disebabkan karena ada mikroorganisme yang berkembang biak di saluran kemih. <strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui hubungan perilaku higienitas genetalia dan kejadian infeksi saluran kemih pada mahasiswa di surabaya<strong>. Metode:</strong> Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik komparatif dengan menggunakan metode analisis data yaitu uji <em>Chi-square</em>. Pengumpulan data menggunakan <em>kuesioner</em>. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan <em>SPSS</em>. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 69 responden yang menerapkan cara pembersihan daeraj urogenitalia dengan benar dan terinfeksi saluran kemih adalah sebanyak 36 mahasiswi (58%) sedangkan responden yang membersihkan daerah urogenitalia dengan benar tetapi tidak terinfeksi saluran kemih sebanyak 26 orang (41,93%). Kondisi responden yang penerapan cara pembersihan daerah urogenitalia yang salah dan terinfeksi saluran kemih sebanyak 3 orang (42,85%). Dan responden yang penerapan cara pembersihan daerah urogenitalia salah tetapi tidak terinfeksi saluran kemih sebesar 4 orang (57,14%). Penelitian ini menggunakan uji <em>Chi-square</em> dengan uji alternatif yaitu uji <em>Fisher</em>. Karena nilai p- value α ≥ 0,05. <strong>Kesimpulan:</strong> Dari hasil data yang didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku cara membersihkan daerah urogenitalia wanita dengan kejadian Infeksi Saluran Kemih pada mahasiswi angkatan 2021 di salah satu Universitas di Surabaya.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ni Komang Aswindari Satriadewi Satriadewi, Kartika Ishartadiati, Akhmad Sudibya, Indah Widyaningsihhttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/121Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kadar Glukosa pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Angkatan 2021-20222025-05-26T07:13:49+00:00RIFQI ALMAHDIANSYAHrifqialmahdiansyah@gmail.comTheodora Theodoratheodora@uwks.ac.idMaria Juliati Kusumaningtyasjuliati_kusuma@yahoo.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> Merokok adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia karena kandungan zat adiktif yang menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gangguan kehamilan, kadar vitamin rendah, asma, kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, impotensi, tekanan darah tinggi, dan bronkitis. Merokok ada kaitannya dengan kadar glukosa darah yang akan memperburuk resistensi insulin, dan berhenti merokok sering diikuti penurunan kontrol glikemik. <strong>Tujuan</strong>: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kadar glukosa pada mahasiswa Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2021-2022. <strong>Metode</strong>: Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional. </em><strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian Golongan usia yang dominan adalah 19 dan 21 tahun, masing-masing sebanyak 15 (34,1%) dan 14 (31,8%) responden. Responden lainnya berusia 20 tahun sebanyak 8 (18,2%) dan 22 tahun sebanyak 7 (15,9%). Mayoritas responden adalah laki-laki (79,6%), sementara perempuan berjumlah 20,5%. Dari total 44 responden, perokok ringan paling banyak dengan 18 orang (40,9%), diikuti perokok berat 15 orang (34,1%), dan perokok sedang 11 orang (25%). Sebagian besar responden yang merupakan perokok ringan (10 mahasiswa, 22,7%) memiliki kadar glukosa darah sewaktu normal. Sebaliknya, sebagian besar perokok berat (13 mahasiswa, 29,5%) memiliki kadar glukosa darah sewaktu tinggi. <strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat peningkatan proporsi kadar glukosa darah tinggi seiring dengan tingkat merokok. Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan kadar glukosa darah sewaktu.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 RIFQI ALMAHDIANSYAH, Theodora Theodora, Maria Juliati Kusumaningtyashttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/194Analisis Dampak Masalah Gizi Ganda Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Benua Asia: Tinjauan Pustaka2025-06-04T13:47:56+00:00Anzilika Avia Syafitrianzilika.avia.syafitri-2022@fikkia.unair.ac.idArsila Khabibiarsila.khabibi-2022@fikkia.unair.ac.idSyarifa Gadis Venaprillasyarifa.gadis.venaprilla-2022@fikkia.unair.ac.idSepta Indra Puspikawatiseptaindra@fkm.unair.ac.id<p><strong>Latar belakang:</strong><span style="font-weight: 400;"> Masalah gizi ganda, yang mencakup kekurangan gizi (under-nutrition) dan kelebihan gizi (over-nutrition), telah menjadi tantangan global yang semakin mengkhawatirkan. Beban gizi ganda tidak hanya berdampak pada kesehatan individu tetapi juga memiliki konsekuensi ekonomi dan sosial yang luas. Asia menyumbang 70% kasus wasting dan 52% kasus stunting global pada anak, terutama di negara berpenghasilan rendah. </span><strong>Tujuan: </strong><span style="font-weight: 400;">Untuk memahami dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi terutama di negara-negara Asia. </span><strong>Metode: </strong><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka sistematis untuk merangkum dan menganalisis berbagai penelitian yang relevan dengan topik tertentu. Dalam penelitian ini, pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan pedoman PRISMA. Pencarian dilakukan melalui basis data Science Direct dan Google Scholar. Setelah proses seleksi, tersisa 15 artikel yang dianalisis lebih lanjut berdasarkan judul, penulis, tahun publikasi, metode, dan hasil penelitian. </span><strong>Hasil: </strong><span style="font-weight: 400;">Masalah gizi ganda memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa tingginya prevalensi stunting dapat menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 2-3% dari PDB setiap tahun. </span><strong>Kesimpulan: </strong><span style="font-weight: 400;">Dengan demikian, masalah gizi ganda tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah gizi ganda yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Asia, diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.</span></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Anzilika Avia Syafitri, Arsila Khabibi, Syarifa Gadis Venaprilla, Septa Indra Puspikawatihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/182Peran Anti-Müllerian Hormone (AMH) Dalam Diagnosis dan Patofisiologi Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Sebuah Studi Literatur2025-06-19T14:44:50+00:00Luluk Hermawatiluluk.hermawati@untirta.ac.idHilizza Awalina Zulfaluluk.hermawati@untirta.ac.idNur Bebi Ulfah Irawatinur.bebi@untirta.ac.idEkawati Rini Wulansariluluk.hermawati@untirta.ac.id<p><strong>Latar Belakang: </strong><em><span style="font-weight: 400;">Anti-Müllerian Hormone </span></em><span style="font-weight: 400;">(AMH) merupakan glikoprotein homodimerik yang disekresikan oleh sel granulosa folikel preantral dan antral kecil di ovarium. Peningkatan kadar AMH telah dilaporkan secara konsisten pada wanita dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), berhubungan erat dengan peningkatan jumlah folikel kecil, gangguan maturasi folikel, dan hiperandrogenisme. Tingginya konsentrasi AMH tidak hanya mencerminkan aspek kuantitatif folikel ovarium, tetapi juga berkontribusi terhadap disfungsi ovarium yang menjadi ciri khas PCOS. </span><strong>Tujuan: </strong><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis literatur yang membahas peran AMH dalam aspek diagnosis serta mekanisme patofisiologi PCOS. </span><strong>Metode:</strong><span style="font-weight: 400;"> Pencarian artikel dilakukan melalui database elektronik PubMed, Google Scholar, dan Scopus menggunakan kombinasi kata kunci yang relevan. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. </span><strong>Hasil:</strong><span style="font-weight: 400;"> Hasil telaah menunjukkan bahwa AMH memiliki potensi besar sebagai biomarker diagnostik tambahan dalam PCOS, dengan sensitivitas dan spesifisitas yang kompetitif dibandingkan metode konvensional seperti ultrasonografi. Selain itu, peningkatan kadar AMH berkontribusi dalam gangguan folikulogenesis melalui inhibisi pertumbuhan folikel dominan dan resistensi terhadap hormon perangsang folikel (FSH). </span><strong>Kesimpulan:</strong><span style="font-weight: 400;"> Dengan demikian, AMH tidak hanya berfungsi sebagai indikator kuantitatif folikel ovarium, tetapi juga sebagai penanda fisiopatologi PCOS.</span></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Luluk Hermawati, Hilizza Awalina Zulfa, Nur Bebi Ulfah Irawati, Ekawati Rini Wulansarihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/195Tinjauan Literatur: Faktor Penyebab Beban Gizi Ganda pada Berbagai Kelompok Usia di Wilayah Urbanisasi2025-06-06T07:49:41+00:00Nazwa Aulianazwa.aulia-2022@fikkia.unair.ac.idPutri Zakiyatun Nufusputri.zakiyatun.nufus-2022@fikkia.unair.ac.idRara Ayuning Prameswarirara.ayuning.prameswari-2022@fikkia.unair.ac.idSepta Indra Puspikawatiseptaindra@fkm.unair.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pertumbuhan urbanisasi yang pesat di seluruh dunia telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan masyarakat. Salah satu permasalahan kesehatan yang muncul akibat urbanisasi adalah beban gizi ganda, yaitu kondisi di mana kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersamaan dalam satu populasi atau bahkan dalam satu individu. <strong>Tujuan:</strong> untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap beban gizi ganda di daerah urbanisasi. <strong>Metode:</strong> Metode yang digunakan yaitu tinjauan literatur dengan menganalisis 6 artikel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi tertentu. Pencarian artikel dilakukan menggunakan <em>database</em> Google Scholar dengan rentang waktu 2020-2025. <strong>Hasil:</strong> Hasil literatur menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi, perubahan pola konsumsi, kurangnya aktivitas fisik, serta ketidakamanan pangan berperan dalam meningkatnya prevalensi beban gizi ganda. Selain itu, pendidikan dan pengetahuan gizi ibu memiliki dampak signifikan terhadap status gizi keluarga. Dengan memahami faktor-faktor penyebabnya, diharapkan strategi intervensi yang efektif dapat dirumuskan untuk mengatasi tantangan gizi di lingkungan urban.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Nazwa Aulia, Putri Zakiyatun Nufus, Rara Ayuning Prameswari, Septa Indra Puspikawatihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/196Tinjauan Pustaka: Koeksistensi Stunting dan Obesitas di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan2025-06-06T07:55:19+00:00Destia Ika Fitrianabestia.ika.fitriana-2022@fikkia.unair.ac.idWulan Setia Ningrum-2022@fikkia.unair.ac.idIra yuniantiira.yunianti-2022@fikkia.unair.ac.idSepta Indra Puspikawatiseptaindra@fkm.unair.ac.id<p><strong>Latar belakang</strong>: Beban gizi ganda dimana adanya koeksistensi dari malnutrisi, baik dalam populasi, rumah tangga atau individu dengan salah satu penyebab dari adanya masalah gizi ganda sendiri adalah asupan makanan yang akan berbeda berdasarkan tempat tinggal. Perbedaan tempat tinggal yang dimaksud adalah tempat tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan. <strong>Tujuan:</strong> Untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai hubungan antara stunting dan obesitas di wilayah perkotaan dan pedesaan.<strong> Metode</strong>: Menggunakan metode tinjauan pustaka serta penelusuran artikel menggunakan metode<em> Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-Analyses</em> (PRISMA) dengan kriteria inklusi dan eksklusi, menggabungkan kata kunci bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Basis data yang digunakan untuk mencari artikel adalah Google Scholar. <strong>Hasil:</strong> Koeksistensi ditemukan di berbagai negara berkembang dengan prevalensi bervariasi, 1,82% di sub-Sahara Afrika, 1,33% di Ethiopia, 9,1% di Myanmar, lebih tinggi di daerah pedesaan Nigeria. Menunjukkan koeksistensi stunting dan obesitas sering terjadi di pedesaan dengan beberapa faktor yang mengikutinya. <strong>Kesimpulan: </strong>Beban gizi ganda, yang mencakup koeksistensi stunting dan obesitas, masih menjadi permasalahan serius di berbagai negara, baik di perkotaan maupun pedesaan.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Destia Ika Fitriana, Wulan Setia Ningrum, Ira yunianti, Septa Indra Puspikawatihttp://calvaria.fk.uwks.ac.id/index.php/calvaria/article/view/211Imunopatomekanisme Demam Berdarah Dengue (DBD)2025-06-23T14:50:40+00:00deddy hartantodeddyhartanto65@gmail.comHeru Setiawanheru.setiawan@uwks.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong><span style="font-weight: 400;"> Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan komplikasi berat infeksi virus dengue yang dipicu oleh disregulasi imun selama infeksi sekunder heterolog, dengan mortalitas mencapai 20% tanpa penanganan. </span><strong>Tujuan:</strong><span style="font-weight: 400;"> Mengkaji mekanisme imunopatogenesis DBD, termasuk peran ADE, cytokine storm, dan gangguan hemostasis, serta implikasinya untuk tata laksana klinis. </span><strong>Metode:</strong><span style="font-weight: 400;"> Tinjauan naratif menggunakan database PubMed, ScienceDirect, dan repositori institusi (2007–2023) dengan kata kunci: “</span><em><span style="font-weight: 400;">imunopatogenesis dengue</span></em><span style="font-weight: 400;">”, “</span><em><span style="font-weight: 400;">ADE dengue</span></em><span style="font-weight: 400;">”, “</span><em><span style="font-weight: 400;">cytokine storm DHF</span></em><span style="font-weight: 400;">”. </span><strong>Hasil:</strong><span style="font-weight: 400;"> Antibody-Dependent Enhancement (ADE) memfasilitasi masuknya virus ke monosit/makrofag, memicu produksi TNF-α/IL-6 berlebihan. Reaktivitas silang sel T (</span><em><span style="font-weight: 400;">original antigenic sin</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan </span><em><span style="font-weight: 400;">cytokine storm</span></em><span style="font-weight: 400;"> menyebabkan kebocoran plasma yang ditunjukkan dengan peningkatan kadar hematokrit >20%) dan trombositopenia (<100.000/μL). Infeksi sekunder meningkatkan risiko DBD 15–80 kali. </span><strong>Kesimpulan: </strong><span style="font-weight: 400;">Imunopatogenesis Demam Berdarah Dengue (DBD) bersifat multifaktorial. Deteksi dini hemokonsentrasi dan terapi imunomodulator berbasis sitokin merupakan strategi potensial.</span></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 deddy hartanto, Heru Setiawan